Rabu, 29 Desember 2010

HOME: Identitas Pembuat Blog


Saiful hidayati di lahirkan pada tanggal 25 oktober 1989 di magetan. Dia adalah anak terakhir dari dua bersaudara . Pada usia enam tahun mulai di kenalkan dengan lingkungan dunia formal di sekolah Dasar SP 2 Panca Tunggal Benawa Tanjung Lbuk OKI. Berkat bimbingan para guru dan ke dua orang tuanya serta kemauannya belajar pada tahun (2001) dapat menyelesaikan sekolahanya.
Setelah tamat SD kemudian meneruskan sekolah di Mts Nurul Huda sukaraja OKU Sumsel, ketika ujian Akhir nasional pada tahun 2004 meraih prestasi yang lumayan tidak mengecewakan. Kemudian melanjutkan jejang pendidikan di MA Tribakti Lirboyo kediri dan lulus tahun 2007 meraih prestasi yang lumayan tidak mengecewakan, dan kemudian masuk kampus UIN maulana malik ibrahim.

Pengantar Blog: MENGAPA PERLU MEMBUAT BLOG INI


Pertanyaan yang klise, tapi tetap pertanyaan ini pasti akan muncul, karena tidak mungkin ada sesuatu tanpa ada niat dan tujuan kenapa sesuatu itu harus di buat. Begitupun dalam hal membuat blog ini, ada alasan tentunya. Sedikit saya bercerita ke belakang, diawali dengan perkenalan saya dengan “makhluk” yang bernama internet, saat itu saya memang berniat berkenalan dengan “makhluk” tersebut, dikarenakan banyak sekali yang mengatakan bahwa “si” internet memiliki berbagai macam informasi yang dibutuhkan semua orang.
Buah dari ketertarikan itulah yang kemudian membuat saya tergerak merancang blog ini, itupun setelah melewati waktu yang agak panjang, dikarenakan harus belajar bagaimana caranya agar saya bisa merancang dan memiliki blog. Maklumlah saya benar – benar nol untuk urusan yang satu ini.
Berikut ini saya ungkapkan alasannya :
  1. Sebagai sarana untuk menolong orang lain, dengan beragam informasi yang disediakan oleh blog atau website, maka serta merta akan menjadi jawaban dan solusi bagi siapa saja yang membutuhkan informasi, apalagi informasi tersebut diperlukan karena terkait rencana masa depannya.
  2. Sebagai sarana pembelajaran, belajar menuangkan informasi, pengalaman sendiri atau orang lain, juga solusi ke dalam bentuk tulisan. Karena segala hal yang tertulis akan tersimpan rapi dan dapat dilihat kembali ketika lupa, sebaliknya segala hal yang tidak tertulis lambat laun akan hilang dari ingatan, namun ketika ingin mengingat kembali tidak ada sarana yang mendukung.
  3. Sebagai sarana untuk memperbanyak teman, mungkin selama ini kita hanya berteman dengan orang yang berlokasi tidak berjauhan dari lokasi tempat kita tinggal dan beraktifitas. Namun di internet kita dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan siapa pun, baik dari dalam dan luar negeri serta dari berbagai strata sosial yang berbeda – beda. Maka bloglah salah satu sarana berinteraksi dan berkomunikasi tadi.
  4. Blog bisa jadi alat untuk bertukar informasi, dengan banyaknya teman lewat aktifitas nge-blog kita, maka dengan sendirinya kita akan punya sarana pendukung dari masalah – masalah yang sedang di hadapi. Seperti kita ketahui bahwa blog maupun website yang bertebaran di internet berbeda isi dan tema antara satu dengan lainnya. Andaipun memiliki tema yang sama, tetap akan ada sesuatu yang berbeda dalam uraiannya.
  5. Blog juga bisa menjadi alat untuk menghasilkan uang, walaupun saya belum begitu merasakan hasilnya, namun saya punya keyakinan poin nomor lima ini bisa saya buktikan. Caranya bagaimana ? itu yang sedang terus saya pelajari.
Kelima alasan inilah yang menggerakkan saya membuat blog sederhana ini, tentunya kritik, saran, dan komentar sangat di perlukan dalam rangka penyempurnaannya.
Salam kenal…..


BERITA-BERITA


Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam rangka mewujudkan Keunggulan Proses Belajar
Oleh: Saiful Hidayati
Pendidikan berbasis ICT ditandai dengan dimanfaatkannya banyak teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuknya yang nyata adalah berkembangnya pembelajaran melalui e-learning atau online course. Tersedianya berbagai tools dan opsi untuk synchronous dan asynchronous learning membuat sekolah dan universitas mudah mengadopsi inovasi tersebut. Meskipun tidak sedikit diantara mereka yang bingung memilih. Contoh pemanfaatan asynchronous tools yang telah berkembang saat ini antara lain dalam bentuk forum diskusi online, ujian online, meng-upload dan men-download.

Sedangkan contoh pemanfaatan synchronous presentation tools antara lain melalui audio/video streaming, dan polling. Selain itu masih tersedia teknologi lain yaitu teknologi nirkabel (wireless) dan mobile technologies. Melalui apa yang disebut information superhighway,kini tersedia infrastruktur yang mampu memberikan layanan yang luar biasa kecepatannya. Tersedianya satelit generasi baru dengan orbit bumi yang rendah telah memungkinkan timbulnya frekuensi baru untuk komunikasi terrestrial. Secara wireless pertukaran informasi berupa teks, audio dan video dapat dilakukan dengan mudah.
Singkatnya kini pendidikan berbasis Web atau internet telah menggejala dan dapat dengan mudah Anda ikuti. Meskipun demikian masih banyak orang yang mempertanyakannya. Ada yang optimis dan banyak yang pesimis. Ada yang menemukan ironi bahwa “there is no learning in e-learning” (Bonk, 2004). Marilah kita lihat salah satu hasil kajian yang terkait dengan hal tersebut. Curtis J. Bonk, professor di Indiana University yang telah melakukan berbagai penelitian tentang e-learning sejak 2001,salah satunya dalam laporan bertajuk “Online Teaching in an Online World” mencatat bahwa kini semakin banyak instruktur, guru dan professor yang mempelajari dan menerapkan online teaching. Hal yang menarik pada 2003-2004 kebanyakan mereka adalah wanita (53%).

Keterampilan penting yang mereka pelajari secara online adalah tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran dan bagaimana mengembangkan online course. Kini di Amerika telah berkembang berbagai mitos berkaitan plus minus online learning, tetapi semakin banyak yang menawarkan pembelajaran secara online. Siswa pun semakin menggemari simulasi dan pengalaman virtual di lingkungan virtual, serta menyukai sekaligus terampil memanfaatkan buku elektronik yang disajikan secara hypertext.
Persyaratan terselenggaranya pendidikan berbasis teknologi komunikasi dan informasi (ICT) Pendidikan berbasis ICT dapat terselenggara dengan baik apabila persyaratan yang terkait dengan ketersediaan teknologi, penguasaan pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan content,dukungan policy dan kesiapan masyarakat dipenuhi. Tanpa keempat syarat minimal tersebut dipenuhi mustahil pendidikan semacam itu akan terlaksana

Kecelakaan kapal di Jepang
Oleh: Saiful Hidayati
Pencarian awak kapal, termasuk dari Indonesia tengah dilakukan di lepas pantai satu pulau di Jepang tengah setelah dua kapal
kargo tabrakan.
Kapal Korea Selatan dengan 16 awak, termasuk warga Indonesia, hilang dan dikawatirkan tenggelam. Sementara kapal lainnya yang terdaftar di Panama, rusak, namun awaknya selamat. Pengawas pantai Jepang mengerahkan enam kapal patroli dan tiga helikopter untuk mencari para awak yang hilang itu. Tabrakan terjadi di dekat pulau Izu Oshima, sekitar 120 kilometer di selatan ibukota Jepang, Tokyo.
Seorang penjaga pantai mengatakan kepada kantor berita AFP: “Kami tidak melihat apapun di seputar perairan. Kami menemukan
kapal karet kosong. Kami juga melihat sejumlah pelampung.” “Namun kami belum melihat pecahan kapal itu.” Awak yang hilang termasuk tujuh warga Korea Selatan dan sembilan warga Indonesia dari kapal Korea Selatan, Orchid Pia.
Kapal itu tabrakan itu dengan kapal Panama Cygnus Ace di lautan lepas Selasa pagi. Saat itu jarak pandang sangat buruk karena hujan. Tayangan televisi menunjukkan tumpahan minyak di perairan seputar. Kapal Korea Selatan itu mengangkut baja ke Korea Selatan sementara kapal Panama mengangkut kendaraan.


'Kami Suporter Indonesia Memang Anarkis, tapi Kami Tidak Curang'
Komunitas Suporter Garuda mengelilingi Stadion GBK
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekelompok pemuda yang mengatasnamakan dirinya Komunitas Suporter Garuda melakukan aksi mengelilingi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu siang. Dalam aksinya mereka membawa spanduk berukuran 1x6 meter yang bertuliskan "Kami suporter Garuda tidak rela Malaysia mengangkat Piala AFF".
Ari, salah seorang suporter, mengaku kelompoknya sudah mengelilingi SUGBK sebanyak 3 kali. “Ini bentuk dukungan kepada timnas agar tidak menyerah pada Malaysia meski perjuangan begitu berat," kata dia kepada republika.co.id.
Ardi mengatakan kemenangan Malaysia tidak terlepas dari berbagai kecurangan yang dilakukan termasuk penggunaan laser. "Kami suporter Indonesia memang anarkis, tapi kami tidak curang," kata dia.
Meski begitu, ia mengharapkan agar suporter Garuda yang lain tidak melakukan aksi anarkis kendati Indonesia gagal meraih juara. "Setidaknya balas kecurangan Malaysia dengan kemenangan kendati tidak juara. Karena menjunjung sportifitas pertandingan adalah juara sejati," katanya.
Aksi mengelilingi SUGBK terus berlangsung. Tampak media cetak dan elektronik mengikuti langkah mereka. Sembari jalan, mereka diwawancarai dan diambil gambarnya. Kehadiran kelompok itu cukup menarik perhatian masyarakat. Bahkan masyarakat ada juga yang meneriakan."Ganyang Malaysia..Balas kecurangan Mereka.’’


Republika OnLine » Pendidikan » Berita
Kesejahteraan Guru Madrasah Swasta & Ustadz Memprihatinkan
Kesejahteraan Guru Madrasah Swasta & Ustadz Memprihatinkan
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur (Jatim), Zainuddin Maliki, mengaku prihatin dengan kondisi ribuan guru madrasah swasta dan ustadz yang mengajar di pondok pesantren (ponpes) di Jatim. Dari penelusurannya, guru madin maupun ponpes tak mendapat perhatian dari pemerintah sama sekali. Itu terlihat dari besaran pendapatan yang diterima dikisaran ratusan ribu rupiah per bulan atau jauh di bawah upah minimum regional (UMR) setempat.
"Pendapatan guru madrasah swasta dan ustadz sangat memprihatinkan. Mereka bekerja secara ikhlas, namun tak mendapat perhatian dari pemerintah," ujar Zainuddin usai diskusi bertajuk ‘Evaluasi Pendidikan 2010’ di Gedung Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Jalan Gentengkali, Surabaya, Selasa (28/12).
Menurut Zainuddin, kondisi mengenaskan itu harus segera diakhiri jika ingin pendidikan di Jatim terus meningkat. Sayangnya, sambung Zainuddin, komitmen pemerintah untuk memajukan pendidikan dengan cara meningkatkan pendapatan guru madrasah dan ustadz masih kurang. Padahal, katanya, mereka bekerja dengan penuh dedikasi untuk mencerdaskan para siswanya dengan mengajarkan pendidikan akhlak disamping pendidikan umum.
"Guru harus diberi kesejahteraan bagus. Tiru Malaysia, dengan mengalokasikan alokasikan dana tambahan di gaji yang diterimanya, meski bekerja di swasta. Jika tidak, akan banyak pengajar berstatus guru tidak tetap alias mencari obyekan di tempat lain," terang Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya tersebut.
Meski begitu, Zainuddin juga mengkritik kinerja tenaga pengajar tersebut yang kadang cara mengajarnya masih teacher oriented, bukan student center learning. Hal itu dinilai Zainuddin membuat kualitas pendidikan di madrasah swasta dan ponpes semakin tertinggal dibanding pendidikan formal. "Tapi, kita tak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada tenaga pengajar yang bersangkutan. Disinilah dibutuhkan peran dan perhatian lebih pemerintah untuk mengupayakan pendidikan di madrasah swasta dan ponpes bisa meningkat," katanya.
Kepala Dindik Jatim, Harun, mengatakan berkomitmen meningkatkan pendidikan madrasah dan ponpes di Jatim. Harun menyebut program pemberian intensif kepada para ustadz sebesar Rp 300 ribu per bulan. "Kami juga memberi intensif sebanyak Rp 15 ribu kepada siswa ula (SD), serta siswa wustho dan ulya (SMP dan SMA) sebanyak Rp 25 ribu. Itu bentuk kepedulian dan apresiasi untuk membantu peningkatan mutu pendidikan," tutur mantan kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jatim tersebut.
Harun mengaku tak mudah meningkatkan pendidikan dengan cara cepat. Namun, ia menegaskan sudah bekerjasama dengan stakeholder guna membentuk sinergi untuk meningkatkan kepedulian terhadap kondisi madrasah dan ponpes di Jatim. "Jatim menjadi provinsi pertama yang memberikan intensif kepada tenaga pengajar di madrasah dan ponpes. Karena jumlahnya banyak peningkatan kualitas akan dirasakan secara bertahap," kata Harun.
Red: Djibril Muhammad
Rep: Erik Purnama Putra


Republika OnLine » Pendidikan » Berita
Wuih, Aceh Miliki Sekolah Anti-Korupsi
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) mendirikan sekolah anti-korupsi untuk memberikan pendidikan dalam investasi dan pemberantasan korupsi. Kordinator Gerakan anti-korupsi (GeRAK) Aceh, Askalani di Banda Aceh, Selasa (21/12), mengatakan, pendirian sekolah itu tidak terlepas dari keresahan atas indikasi masih banyaknya praktik korupsi di Aceh, khususnya di jajaran pemerintahan dari tingkat desa hingga provinsi.
Sekolah Anti Corruption and Investigation Course (ACIC) dengan lamanya pendidikan selama empat bulan itu, untuk angkatan pertama menerima sebanyak 19 siswa, laki-laki dan perempuan dari berbagai kalangan. Ia menilai, Aceh termasuk provinsi dengan kasus korupsi tertinggi di Indonesia, bahkan beberapa bulan lalu Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat bahwa wilayah berjuluk "Serambi Mekkah" itu masuk dalam tiga besar kasus korupsi terbanyak secara nasional.
GeRAK sendiri mencatat dalam dua tahun terakhir ada sekitar 122 kasus korupsi di Aceh dengan nilai kerugian negara tidak kurang dari Rp 600 sampai Rp 700 miliar, kata Askalani. "Dari jumlah itu, Aceh Utara tercatat sebagai kabupaten terkorup dengan jumlah korupsi 12 kasus yang mengakibatkan kerugian negara senilai Rp 220 sampai Rp 230 miliar. Disusul Kabupaten Bireun dan Aceh Tenggara," tambah dia.
Askalani menyebutkan, perlu kesadaran semua pihak untuk memberantas korupsi, mulai dari pejabat pemerintahan, penegak hukum hingga masyarakat. "Karena itu kami melihat pentingnya menyadarkan masyarakat," katanya.
Dikatakan sekolah anti-korupsi selain untuk menyadarkan tentang bahaya korupsi dan mengetahui jenis korupsi, juga melatih teknik menginvestigasi kasus korupsi. Askalani mengatakan tenaga pengajar di sekolah anti-korupsi ACIC ada 11 orang terdiri dari aktivis anti-korupsi, akademisi, kepolisian dan kejaksaan dengan masa belajar empat bulan.

Red: Djibril Muhammad
Sumber: antara


feature:Pengrajin Tikar tidak lagi seharum pandan


Pengrajin Tikar  tidak lagi seharum pandan
Oleh: Saiful Hidayati

Seorang Perempuan tua terlihat menghilang sebentar, bergesas masuk kedalam istananya yang sudah lapuk di makan usia sesuai dengan usia Nyak Tam yang sudah berumur 75 tahun. Dari balik dinding rumah dari papan yang sudah berlobang-lobang terlihat jelas apa yang sedang di lakukan nenek kalau di kalangan warga desa tempat tinggalnya dia di sapa Mak yeek. Dalam hitungan menit mak yeek sembari membawa keluar kopi dan kue sambil berucap silakan di minum nak, nyou keuh yang na mudah bak kamou, ujar Mak Kepada Harian Aceh ketika bertandang ke rumahnya. 
Sikap nenek renta tentu membuat Harian Aceh penuh tanya, apakah dia sengaja menghindar karena malu atau takut. Pasalnya sehabis dia menjawab salam dan menyilahkan duduk di Balee (jambo kecil) yang berada di depan rumahnya, memang lazim di Aceh setiap rumah pasti ada  Balee sebagai tempat untuk menghilangkan penat ketika baru pulang dari Aktivitas mereka, selain itu juga di gunakan sebagai duduk tamu yang berkunjung ke rumah sebelum dipersilahkan masuk ke rumah. Hal itu suatu adat orang Aceh khususnya di Pidie untuk membereskan di dalam rumah sebelum tamu masuk. 
Sambil meneguk kopi dan mencicipi kue buatan sendiri Mak Yeek, dia lansung bertanya maksud dan tujuan Harian Aceh, apakah untuk memberi bantuan kepada dia sebagai pengrajin tikar pandan,” peu na Haba aneuk langkah keunoe, peu gata urueng bie bantuan,” demikian tanya Mak yeek. 
Menurut Mak Yeek pertanyaan itu di lontarkan terkait cukup banyak orang datang ke kampung mereka mengambil data baik dari dari Pemerintah maupun NGO luar dan dalam dengan alas an akan di salurkan bantuan untuk pemberdayaan ekonomi korban Tsunami, tapi hingga kini bantuan tersebut belum pernah tiba, ataukah tidak ada mobil untuk di angkut atau tersangkut di mana.Mak Yeek merupakan korban bencana Tsunami yang melanda Aceh tiga tahun lalu, bahkan kumpungnya Desa Rawa Kecamatan Pidie nyaris hancur total dan banyak sanak keluarganya hilang di bawa air. Desa Rawa terletak di bibir pantai Laut selat Malaka yang di lingkari tambak-tambak dan hutan pandan yang merupakan bahan baku tikar, tapi saat Tsunami meluluh lantakkan desa tersebut, banyak hutan pandan hancur yang membuat hilangnya mata pencaharian mereka. Kerajinan tikar sudah di geluti Mak Yeek sejak dia masih remaja memnag tidak bias merubah taraf kehidupan warga, karena mereka baru bisa menyesaikan satu tikar ukuran 1 Meter x 2 dalam waktu sau minggu, sementara harus mengeluarkan modal bahan Rp. 10.000 sedang 1 tikar di jual seharga Rp. 20.000 itu belum di hitung ongos kerja.Proses bisa makan waktu seminggu dimuali dari pemotongan lalu di endapkan dengan air untuk pengawetan dan di jemur,yang makan waktu 3 hari. Setelah itu di raut (Sekut) dengan menggunakan alat khusus dari bambu sesudah siap semuanya baru di lakukan penganyaman.“ kami tidak ada pekerjaan lain untuk bisa berasap dapur, walau hanya sedikit tetap kami lakukan, apalagi tidak ada keahlian yang bisa kami lakukan”, ujar Hayati warga setempat.
 Umumnya warga Desa Rawa tidak hanya mengenyam pendidikan di tingkat Dasar bahkan ada di antara mereka yang tidak pernah sekolah, hal tersebut di pengaruhi dengan kondisi perekonomian mereka morat-marit Apalagi kaum laki-laki hanya bekerja sebagai nelayan tradisionil, yang rezekinya seperti harimau.
 Kondisi ini juga membuat sebagian besar anak-anak usia sekolah di desa tersebut terpaksa tidak sekolah di karenakan terkendala biaya dan banyak yang ikut mendongkrak ekonomi keluarga sebagai pengayam tikar pandan.
 Tikar pandan Rawa memang dari dulu di kenal keseluruh Aceh bahkan ke seeluruh Indonesia. Hingga mereka tidak susah untuk menjualkan hasi produknya karena Toke lansung datang ke kampong untuk membeli tikar warga, tapi harga tidak naik-naik dari dulu hingga kini tetap sama,” entah itu permainan toke kami pun tidak tahu”, ujar Ibu Ani.
 Terkait bantuan yang pernah di berikan pemerintah kepada pengrajin tikar di Desanya sejak Tsunami, Ani mengaku tidak pernah menerima, padahal mereka sangat butuh bantuan modal usaha,” kami sangat butuh modal untuk merinti kembali usaha kami yang telah hancur”, selanya

feature:Hasan Tiro di Mata Keluarganya, Ketika Sang Adek Meusyen Keu Cut Bang


Hasan Tiro di Mata Keluarganya, Ketika Sang Adek Meusyen Keu Cut Bang
Oleh: zamahsar
Di belokan jalan gampong kecil itu, kira-kira 100 meter sebelum rumah yang kami tuju, terdapat sebuah rumah kosong yang di depannya terburai gundukan karung pasir. Sebelum damai, tempat itu dijadikan kubu pertahanan pasukan TNI, menghadapi serangan yang tak pernah datang. Rumah itu kini tidak berpenghuni lagi, dan penduduk sekitar jarang mendekatinya.
Sekira sepuluh meter sebelum sampai rumah yang dituju, kami, rombongan Harian Aceh harus melewati sebuah jembatan gantung, disebut jembatan gantung Mali. Panjang jembatan itu sekitar 20 meter dan tingginya 10 meter. Di bawahnya seruas sungai yang airnya bening mengalir antara bebatuan.
Sebuah rumah panggung (rumoh Aceh) tampak. Rumah tua berbahan kayu tersebut, salah satu bangunan bersejarah di gampong lembah itu, sebuah kampung kecil yang disebut Tanjong Bungong, Mali Cot, Kecamatan Sakti, Pidie. Rumah tua itu tampak mencekam dan sepi. Tak ada hingar-bingar suara kendaraan, hanya kicauan burung di antara dedaunan melinjau dan kelapa. Bahkan, kampong di lembah hijau dataran tepi gunung itu tidak tampak sedang merayakan Idul fitri sebagaimana kampong lain di tepi jalan raya.
Ketika Harian Aceh menyapa di tangga rumah Aceh itu, tidak ada jawaban, rumah itu tak berpenghuni. Namun, setelah diperhatikan, terdengarlah suara hiruk-pikuk di belakang rumah. Lalu rombongan Harian Aceh pun ke belakang rumah itu, mencari tahu apa yang terjadi.
Setiba di belakang rumah yang terletak di pinggir sungai Krueng Tiro itu, tampak puluhan lelaki tua dan muda, sedang membersihkan kebun yang dipenuhi semak belukar. Di tepi kebun itu ada dua buah balai (balee) pengajian yang sudah lapuk dimakan usia, dan lama tidak terhiraukan. Sarang laba-laba dan lumut menghiasi dinding papannya.
Salah seorang lelaki, menyambut rombongan Harian Aceh dengan senyum bersahabat seraya menyapa akrab, ‘ada yang bisa dibantu?’ Lalu,  rombongan Harian Aceh pun memperkenalkan diri. Ternyata, lelaki yang menyambut ramah tadi adalah tokoh masyarakat setempat, namanya Murtadha, anak kandung Tgk Nyak Hj Aisyah Binti Muhammad, adik kandung Hasan Tiro yang terkenal itu, pemilik rumah yang rombongan Harian Aceh tuju.
Rombongan Harian Aceh memberitahukan maksud bertandang, ingin bertemu adik kandung Wali Negara Aceh DR Tgk Muhammad Hasan Bin Muhammad Di Tiro, tokoh yang memproklamirkan Aceh 1976 di Gunung Halimun Tiro, Pidie, yang konon tanggal 11 nanti akan sawue gampong. Begitu mendengar maksud dan tujuan rombongan Harian Aceh, sambutan ramah tadi segera lebih ramah, bak menerima saudara kandung yang pulang dari kampong jauh.
Cut Bang Murtadha, panggilan akrab orang kampong itu kepada keponakan Hasan Tiro tersebut, segera memperkenalkan ibunda tercintanya.
Siti Aisyah, kini berusia 80 tahun. Ia adik kandung seayah dengan Hasan Tiro. Siti Aisyah, adalah satu-satunya suadara Hasan Tiro yang masih tinggal. Siti Aisyah satu-satunya pewaris yang menghuni rumah berkumpulnya keluarga besar Tgk Muhammad. Kata Murthada, rumah bersejarah tempat tinggal Siti Aisyah itu dibangun setelah rumah tua, yang kini masih tampak sisa di depan rumah itu dibakar masa DI/TII sekitar tahun 1953.
Rumah yang sekarang dihuni oleh Siti Ainsyah itu pernah disinggah Tgk Hasan di saat pengubah sejarah Aceh zaman modern itu pulang kampong pada tahun 1970-an lalu. Kini rumah khas Aceh yang tergolong besar itu merupakan tempat Umi Aisyah berteduh bersama tiga anaknya, yaitu Murtadha, 50, Nurhelmi, 45, dan sejumlah cucunya. Suami Nurhelmi bernama Sarong kini bermukim di Swedia dan menurut kabar dia tidak bisa ikut pulang karena dalam keadaan sakit.
Siti Aisyah bercerita panjang lebar tentang kerinduan terhadap abang kandungnya yang sudah lama sekali tidak pernah terlihat raut wajahnya.
Lon Meuchen that keunuek meuruempok teungku abang (saya rindu sekali ingin berjumpa dengan teungku abang—panggilannya untuk Hasan Tiro),” ujar Siti Aisyah yang kini masih mengajar agama untuk penduduk kampong kecil itu.
Lon diungo dari urueng lingka gobnyan kageuwoe u gampoeng, tapi peukeuh ek hana geuwoe bak kamoe. Neu peusan siat bak Tuengku, lon meuchen that,” ungkap perempuan yang kini pendengarannya terganggu namun matanya masih terang, bisa membaca Al Quran dengan jelas.
Siti Aisyah bilang, semua saudaranya kini tiada lagi, sudah berpulang menghadap Sang Pencipta. Yang tinggal cuma ia dan Hasan Tiro, yang disebut Wali Nanggroe Aceh, dan kini bermukim di Swedia. Siti Aisyah adalah saudara seayah dengan Teungkuk Hasan. Saudara Hasan Tiro yang lain adalah Tgk Zainal Abidin Muhammad (Alm), Tgk Nyak Asiah Rayek Muhammad (Alm). 
Di balik kerinduannya yang amat dalam selama puluhan tahun, ternyata Siti Ansyah menyimpan secercah keraguan tentang kepulangan abangnya, Hasan Tiro. Bahkan dia balik bertanya, “Pue kueh jadeh teungku abang woe? (apakah jadi teungku abang pulang?” tanya Siti Aisyah, seraya ditambah anaknya Murtadha, “Saya ingin abuwa benar-benar pulang.”
Siti Aisyah melanjutkan, begitu ia mendengar abangnya (Hasan Tiro) akan pulang, dia ingin sekali melaksanakan upacara ritual di kuburan orang tuanya yang berada di belakang rumah bersejarah itu.
lon teumuek rhah ulee teungku abang bak jerurat ureueng chik kamoe,” tutur perempuan yang meski sudah usia kepala delapan tetapi fisiknya masih kuat, bahkan dia sendiri yang menyajikan minuman kepada rombongan Harian Aceh.
Saat ditanyakan apakah sudah ada pemberitahuan tentang kepulangan wali, menurut dia, sejauh ini belum ada. Mungkin sengaja belum diberitahukan, karena belum ada kepastian pulang. “Tapi saya sudah mendengar dari cerita orang,” jelasnya.
Dulu, lanjut Ainsyah, dia sering berkomunikasi dengan Hasan Tiro lewat telepon. Ketika tiba hari raya pun sering menerima ucapan selamat hari raya langsung dari Teungku Hasan, tetapi selama setahun ini belum ada.
Menurut Murtadha, anak lelaki satu-satunya Siti Aisyah ini, ibunya sering kali menanyakan kabar ayah cek (sebutannya kepada Wali Nanggroe Aceh). Siti Aisyah selalu berdoa agar bisa berjumpa dengan abangnya.
Kepada kami selalu bertanya-tanya, apakah ayah cek masih hidup. Ibu saya ingin melihat wajah abangnya,” kata Murtadah mengulangi kata ibunya.(zamahsari)


feature:JANGAN FRUSTRASI BERANTAS KORUPSI!!!


JANGAN FRUSTRASI BERANTAS KORUPSI!!!
Karya Dodi Mawardi – durasi 15 menit.

PENGANTAR (LEAD):
Sungguh ironis bila negara sebesar dan sekaya Indonesia/ justru lebih dikenal sebagai jagoan korupsi/ ketimbang sebagai jagoan berprestasi// lihat saja data dari berbagai lembaga survey/ yang selalu menempatkan Indonesia di urutan papan atas negara paling korup// Negara kaya tapi korup dan rakyatnya miskin// Meski kondisinya sudah sangat parah/ masih ada orang yang tetap bersemangat untuk memerangi korupsi// Mereka tidak mau/ anak cucu kelak juga ikut terbenam dalam budaya korupsi///
Selengkapnya kita simak hasil karya Dodi Mawardi////
MUSIK: LAGU “RAYUAN PULAU KELAPA” – INSTRUMENTAL (FADE IN – UNDER)
VO:
BEGITU INDAHNYA INDONESIA / YANG TERGAMBAR DALAM LAGU RAYUAN PULAU KELAPA – KARYA ISMAIL MARZUKI // SIMAK SAJA LIRIKNYA //
INSERT: LIRIK LAGU RAYUAN PULAU KELAPA DALAM BENTUK PUISI
MUSIK: LAGU RAYUAN PULAU KELAPA (FADE OUT)
VO:
NAMUN KESAN MENYEJUKKAN HATI ITU / SIRNA TANPA BEKAS BILA MELIHAT KONDISI INDONESIA SAAT INI // EKONOMI TERPURUK / KEMISKINAN KIAN PARAH DAN KEJAHATAN MERAJALELA// MORALPUN SEMAKIN BEJAT // ANTARA LAIN DIBUKTIKAN OLEH MASIHNYA BANGSA SEBAGAI NEGERA PALING KORUP DI DUNIA //
MUSIK: LAGU SEDIH INSTRUMENTAL (FADE IN – UNDER)
VO:
SEMUA SEKTOR SUDAH TERCEMAR BUDAYA KORUP // BAHKAN DUA LEMBAGA YANG SEHARUSNYA MENJADI TELADAN / JUGA MAIN PEPET UANG NEGARA // YA… DEPARTEMEN AGAMA DAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN / JUSTRU MENJADI DUA LAHAN UTAMA KORUPSI //
MUSIK: LAGU SEDIH (FADE OUT)
VO:
KONDISI BANGSA YANG CARUT MARUT INI / MENYEDIHKAN BANYAK ORANG // MESKI SEBAGIAN LAINNYA CUEK SAJA / DAN BAHKAN MENAMBAH CARUT MARUTNYA KEADAAN //
PENYANYI IKANG FAWZI / TERMASUK SALAH SATU YANG PERDULI TERHADAP BOBROKNYA MORAL BANGSA INI // SEBUAH LAGU DIA CIPTAKAN / KHUSUS UNTUK MENENTANG BUDAYA KORUPSI //
MUSIK: LAGU “PREMAN BERDASI” (FADE IN – UNDER)
INSERT IKANG FAWUZI 1:
Assalamualaikum wrb, saya ikang fawzi, senang sekali bisa sharing ya. Berdasarkan dari kekhawatiran bersama khusus untuk korupsi indonesia menjadi negara terkorpu ke 2 di Asia dan kelima di dunia, saingannya ya negara-negara seperti itu. Intinya kita sudah berada pada kondisi paling dasar paling bottom yang sangat memalukan, sbg bangsa yang kaya, kaya budaya, moralnya tinggi dan agamis, tapi outputnya sangat memalukan
VO:
SELAIN BERPROFESI SEBAGAI PENYANYI/ IKANG FAWZI JUGA BERKIPRAH DI DUNIA BISNIS // SEBAGAI KEPALA KELUARGA / YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP ISTRI DAN ANAKNYA / IKANG SANGAT KAWATIR ATAS MASA DEPAN MEREKA//
INSERT IKANG FAWZI 2:
Kekahwatiran ini sangat mendasar karean saya tidak mau anak saya menjadi malu dan bahkan mungkin kalau kita biarkan mereka akan lebih jelek lagi dibanding sekarang. Dan saya tidak mau anak saya tidak mempunyai harga diri. Generasi mereka harus more better than me, itulah gunanya gue beragama, hidup, untuk menyediakn mereka better place sama better living.
VO:
IKANG FAWZI SADAR BETUL/ UPAYA UNTUK MEMBERANTAS KORUPSI / SANGAT BERAT / KARENA BERHADAPAN DENGAN KEKUATAN YANG DASYAT // TAPI / IKANG TIDAK PATAH SEMANGAT / GERAKAN MORAL DIGELORAKANNYA MELALUI LAGU // DIA YAKIN / PARA KORUPTOR JUGA MANUSIA //
INSERT IKANG FAWZI 3:
Saya yakin, siapapun manusia itu bukan ANJING yang tidak malu korupsi. Tapi kalau dia masih manusia pasti hati nuraninya juga malu korupsi dan cenderung untuk tdk merugikan orang lain. Jadi harapan saya sih, yang ditimpukin itu bukan hanya kantor playboy tapi juga rumah para koruptor, maksud saya ya semangatnya harus seperti itu. Benci terhadap pelaku korupsi. Tapi ini harus dikerjasamakan berantai pada semua pihak. Saya kira kalau ada perlakuan yang luar biasa, seperti revolusi atau apa, saya yakin korupsi bisa diberantas. Sekarang ini para koruptor itu tertawa-tawa saja.
MUSIK: LAGU “PREMAN BERDASI” (FADE IN – UNDER)
INSERT IKANG FAWZI 4:
Memang kondisi itu sangat menyedihkan sekali. Tapi tetap selama kita hidup harus jadi agent of change. Kalau tidak, ya tidak bisa masuk surga, ngapain aja hanya menangis,mengeluh, do nothing but complain. Saya bukan manusia seperti itu. Dan saya kira banyak orang seperti kita ini, banyak…
Dia pikir dirinya sakti seakan tak bisa mati, wajahnya masih nyengir di tv, awas PREMAN BERDASI…
MUSIK: LAGU PREMAN BERDASI (FADE OUT)
VO:
TERNYATA / SEMANGAT IKANG FAWZI TERLIHAT JUGA DI DITJEN BEA CUKAI // LEMBAGA YANG SELAMA INI DIKENAL SEBAGAI SARANG KORUPSI // BETULKAH DEMIKIAN?
SFX: SMASH
VO:
SEORANG PEGAWAI BEA CUKAI MENGAKUI / LEMBAGANYA MEMANG TERKENAL SANGAT KORUP SEJAK DULU KALA //
INSERT PEGAWAI BEA CUKAI 1:
Saat ini saya sedang berdinas di salah satu bagian di ditjen bea cukai. Dan perlu diketahui sejak dulu kala yang namanya ditjen bea cukai bukan hanya di idnoensia tapi juga di negara lain, selalu berkaitan dengan keuangan negara yang nilainya sangat besar. Dilihat dari perilaku orang-orangnya, dari nilai uangnya, tentu banyak permainan, banyak kegiatan yang bisa menambah penghasilan buat petugas. Image2 ini jelas dan dibandingkan dengan lingkungannya, memang terlihat mencolok. Sehingga banyak asumsi bekerja di bea cukai suka menggeruk uang negara, sehingga jelas image yang melekat adalah image yang hitam .
VO:
ANDA SENDIRI BAGAIMANA?
Kalau buat saya pandangan semacam itu tidak masalah karena itu menjadi tantangan buat kita untuk mengikuti pendapat umum itu atau tidak. Ketika kita tidak setuju dengan pendapat umum otomotis tidak akan sehitam pandangan umum, atau paling tidak terlalu dalam ikut salah seperti selama ini yang menjadi pendapat umum itu.
VO:
DARI SOSOKNYA / PEGAWAI BEA CUKAI YANG SATU INI / BOLEHLAH DIPERCAYA // TENGOK SAJA RUMAH TIPE 45-NYA / TERLIHAT SEDERHANA// TIDAK ADA SOFA MEWAH DI SANA… // TIDAK ADA JUGA PERANGKAT ELEKTRONIK MAHAL //
SFX: SUARA AIR KOLAM DI RUMAH PEGAWAI BEA CUKAI (FADE IN – UNDER)
VO:
MEMANG ADA KOLAM IKAN DI HALAMAN RUMAHNYA //
SFX: SUARA AIR KOLAM (FADE IN - UNDER)
VO:
NAMUN / JAUH DARI KESAN MEWAH / KARENA KOLAMNYA HANYA SELUAS SETENGAH LAPANGAN TENIS MEJA //
SFX: SUARA AIR KOLAM (FADE UNDER – OUT)
VO:
PEGAWAI BEA CUKAI ITU BERCERITA TENTANG UPAYA PERBAIKAN YANG DILAKUKAN LEMBAGANYA // NAMUN SELALU MEMBENTUR TEMBOK LAIN / YANG PUNYA KEKUATAN BESAR // MEREKA MEMBEKINGI AKSI TIDAK TERPUJI / SEPERTI PENYELUNDUPAN //
INSERT PEGAWAI BEA CUKAI 2:
Sering ada kejadian kalau kita melakuakn penindakan terhadap importir yang ternyata di belakangnya ada organisasi atau orang berpengaruh, basanya kita mendapat perlakuan balasan dari orang2 beking tersebut. Sehingga seerpt ada penuntutan balas, sehingga intinya kita harus mengakomodir berbagai kepentingan dan walaupun kita bertindak benar justru akan berakibat tidak baik buat institusi bea cukai sendiri.
VO:
MESKI SERING BERUSAHA BERJALAN LURUS / TANTANGAN TERNYATA LEBIH BESAR YANG MESTI DIHADAPI// SELAIN HARUS MELAWAN KEKUATAN BESAR LAIN / YANG SUDAH MENJADI RAHASIA UMUM TAPI SULIT DIJAMAH // MASYARAKAT YANG TETAP MEMANDANG BUSUK BEA CUKAI / MEMBUAT BANYAK PEGAWAI SERING MERASA FRUSTRASI //
INSERT PEGAWAI BEA CUKAI 3:
Yang kita lihat masih tetap menyalahkan seakan2 mereka tidak berubah, walapun belum berubah semua. Namun pandang-pandangan ini menimbulkan rasa frustrasi atau tidak nyaman gitu lho… sehingga banyak sekali pegawai yg bicara seperti ini: dari pada kita udah berubah tetap dibilangin masih tetap nerima uang dari importir namun tetap dibicarakan hitam, ya lebih baik kita ambil saja sekalian dari importir itu, toh tidak akan mengubah pandangan masyarakat terhadap kita walupun sudah berubah.
VO:
PERJALANAN MEMANG MASIH PANJANG //
MUSIK: INDONESIA PUSAKA (FADE IN – UNDER)
VO:
NAMUN / HARUSKAH SEMANGAT MENGGANYANG KORUPSI DIBIARKAN PATAH? BAGI ORANG-ORANG SEPERTI IKANG FAWZI / TENTU SAJA SEMANGAT TIDAK BOLEH PADAM // GERAKAN MENENTANG DAN MEMERANGI KORUPSI SEHARUSNYA TETAP ADA / PADA SETIAP MANUSIA INDONESIA / YANG MASIH PUNYA HATI NURANI // MANUSIA YANG MASIH BERPIKIR PANJANG UNTUK ANAK CUCUNYA KELAK // DAN BISA MENUTUP MATA DENGAN TENANG //
INSERT PUISI TEKS LAGU INDONESIA PUSAKA
MUSIK: INDONESIA PUSAKA – INSTRUMENTAL (FADE IN – OUT)
SIGN OUT: